Sabtu, 22 Juli 2017

Via Valen Sang Pemburu Tikus


Acara musik yang di waktu pagi itu ternyata masih ada, saya kira sudah hilang ditelan massa. Acara itu penuh rejeki karena tidak hanya yang tampil di panggung saja yang dibayar, tetapi penontonnya juga ikut dibayar, gimana gak asyik coba, eh, “wor” Kamu mau ikut?, rayuan gareng kepada bawor (nama lain bagong). Dari pada kamu cuma luntang lantung ga jelas di terminal sambil malakin anak-anak yang bolos sekolah mending besuk ikut saya aja.
Bawor memang terkenal sebagai pemuda pengangguran dan nakal di desanya kerjaannya cuma ngamen dan nongkrong di terminal bus antar desa, tapi jangan salah, nakalnya bawor adalah nakal terhadap anak-anak sekolah yang suka bolos, semacam robinhood gitu. Karena dulu bawor ga bisa ngelanjutin sekolah menengah nya dikarenakan kesulitan biaya dan mahalnya masuk sekolah. Sebentar Reng “sahut bawor sambil menyalakan batang rokoknya, tak berpikir dulu, besuk ini hari sabtu, biasanya hari sabtu itu banyak anak-anak bolos sekolah di terminal untuk sekedar playstation dan main ding-dong. Acaranya di mana sih Reng, Tanya bawor?. Acaranya di taman dekat kantor Bupati, lumayan wor nanti dapat uang bayaran juga kok. Heheuu.
Selamat pagi, sudah pada sarapan belum ini, salam suara presenter dari atas panggung. Via Valen pun langsung tampil di atas panggung dengan lagu “sayang” yang menjadi andalannya. Sudah hampir 5 lagu sudah dinyanyikan oleh via valen, mulai dari lagu selingkuh, kimcil kepolen sampai dengan cover lagu dari virgoun “surat cinta untuk starla” dan lainnya.
Tiba-tiba sebelum via valen untuk beristirahat dia membuka topeng yang selama ini menempel di wajah cantiknya. Jrengggg, ternyata wajah limbuk yang berada di balik topeng wajah via valen yang cantik itu. Seketika penggemar via valen dan jagat alayer yang sedang menyaksikan pada membuat onar di lapngan. Dari tengah kerumunan Bawor teriak paling keras, Juancukkk..!!!, ternyata kamu to mbuk, orang yang berada di balik via valen itu.
Usut punya usut limbuk itu adalah teman main Gareng dan Bawor di desa bluluktibo. Tetapi sudah 10 tahun ini Limbuk pergi dari desanya, entah untuk keperluan apa si Limbuk pergi ke Ibukota. Ternyata Limbuk sudah tiga tahun ini menjadi anggota penyidik Komisi Permberatasan Korupsi (KPK) di Negeri awang-awang.
Keributan penonton masih berlangsung dan menjadi sangat gaduh, mengalahkan kegaduhan anggota Dewan ketika sedang melaksanakan rapat paripurna untuk membuat Rancangan Undang-Undang pemilihan umum. Untuk menenangkan keributan penonton, seorang bapak-bapak naik ke atas panggung dengan membawa gitarnya, seketika itu juga bapak-bapak yang wajahnya dimirip-miripkan dengan virgiawan listanto itu menyanyikan sebuah lagu :

“Kisah usang tikus-tikus kantor, yang suka berenang di sungai yang kotor.
Kisah usang kehidupan koruptor, yang bisa keluar dari bilik penjara yang kotor
Tikus tahu sang kucing datang, kasih roti kucing pun menghilang”

Sebelum bapak-bapak itu menyelesaikan lagunya, terdengar suara sirene polisi sangat keras sekali, wiyu wiyu wiyu dengan dihiasi kemerlip cahaya lampu di atas mobil Penonton jadi tambah panik, ada apa ini sebenarnya. Hanya bawor dan gareng yang tidak panik, mereka duduk di bawan pohon talok sambil rokokan, sambil berbisik lirih bawor tanya pada Gareng, Reng ini nanti kita di bayar gak ini??.. Asu kamu gong, situasi begini masih mikirin uang aja. Eh, tadi di mana si Limbuk itu ya,?
Kejadian di atas panggung itu masih berlangsung, pemuda alay yang sedang menyanyi dan wajahnya dimirip-miripkan dengan iwan fals itu ternyata adalah gayus tambunan seorag bapak-bapak pegawai pajak yang sudah menjadi tersangka kasus korupsi. Tanpa basa-basi Limbuk pun akhirnya langsung menangkap bapak yang diduga adalah gayus. Tak lama berselang Petruk langsung turun dari mobil wiyu–wiyu yang dikendarainya, Petruk yang sedang dipromosikan menjadi Kanit Reskrim langsung mengeluarkan borgol untuk menyergap bapak-bapak yang diduga gayus tersebut.
Sudah hampir satu tahun ini Limbuk memang menyamar sebagai via valen untuk menyelidiki tikus-tikus yang sedang menyamar membuat perkumpulan alay untuk mengalirkan dan hasil korupsinya. Agar tidak ketahuan dan tidak di curigai transaksi suap menyuap dilangsungkan ketika acara-acara musik seperti ini. Ternyata tidak hanya aliran dana hasil korupsi yang dialirkan kepada kader kader parpol negeri awang-awang, peredaran narkoba juga banyak berlangsung di tempat itu.
Petruk mengerahkan anak buahnya untuk menangkap semua penonton di pagi itu termasuk Gareng dan Bawor juga ikut tertangkap dan akan dimintai keterangan. Limbuk pamit kepada Pak Petruk dan mengucapkan terimakasih, Limbuk langung pergi ke Ibukota untuk menyelidiki kasus-kasus korupsi yang sedang terjadi di negeri awang-awang ini.
 Sambil melangkah pergi Limbuk berbisik kepada Pak Petruk, "Tolong lepaskan saja Gareng dan Bagong, mereka orang awam yang tak mengerti tentang kejamnya negeri ini". heheuu....



schTz
Solo, 16 Juli 2017 (awal tulisan ini dibuat)

Manado, 22 Juli 2017 (akhir tulisan ini selesai)
Share:

Selasa, 04 Juli 2017

Celoteh Dunia Maya

Hidup sudah nyata, kenapa harus menjadi maya
Namanya juga maya, jadi wajar kalau kebohongan ada dimana-mana
Silahkan saja kalau ingin memasukinya
Tapi awas kalau pijakan kaki kalian ga kuat, kalian akan terseret oleh deras arusnya

Hidup di dunia maya
Hanya sekedar berita, berita dan berita
Informasi, informasi, dan informasi
Kalian cuma menjadi obyek
Obyek dari sebuah grand desain penghancuran

Hidup di dunia maya
Berkerumun, bergerombol dan saling "ngrasani" satu sama lain tanpa bertatap muka
Sudah terlalu mainstream untuk percaya pada berita tivi nasional
Tapi disihir untuk menjadi obyek dari sumber yang tidak jelas
Tivi nasional saja sangat besar kemungkinan utk berbohong apalagi sumber yang ga jelas, kemungkinan bohonngya akan lebih besar

Hidup di dunia maya
Tinggal ketik dan klik, Sehingga lupa dengan kerasnya hidup di dunia nyata
Karena banyak aturan dan sopan santun yang harus dimiliki dan dimengerti

Dunia maya dan dunia nyata
Kehidupan mana yang sebenarnya
Hidup di dunia nyata adalah hidup di dunia yang semaya-mayanya dunia
Kita tidak ada dan tidak hidup
Kita hanya diadakan dan dihidupkan oleh Sang Maha Pencipta Dunia

schTz
Solo, 4 Juli 2017

Share: